Lambang Kesultanan Yogyakarta |
Kesultanan Yogyakarta atau Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat adalah salah satu kesultanan atau kerajaan yang ada di wilayah Negara Republik Indonesia yang hingga kini masih ada. Negara dependen yang berstatus daerah istimewa ini merupakan salah satu provinsi di negara Indonesia. Kesultanan yang terletak di Pulau Jawa ini memiliki wilayah seluas 3.185,80 km2.
Dengan ditandatanganinya Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 antara Pangeran Mangkubumi dengan VOC yang diwakili oleh Gubernur-Jendral Jacob Mossel, maka Kerajaan Mataram dibagi menjdai dua bagian. Pangeran Mangkubumi diberi gelar Sultan Hamengkubuwana I setelah diangkat menjadi Sultan dan diberi kekuasaan atas setengah daerah Kerajaan Mataram. Sedangkan Sunan Pakubuwana III berkuasa atas sebagian daerah lainnya dengan nama baru, yakni Kasunanan Surakarta dan VOC masih menguasai daerah pesisir.
Setelah itu Sultan Hamengkubuwana I membuat Ibukota serta Istana Kerajaan yang diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada awalnya Kesultanan Yogyakarta membagi wilayahnya menjadi 3 lapisan, antara lain:
- Nagari Ngayogyakarta, yaitu wilayah Ibukota.
- Nagara Agung, merupakan wilayah-wilayah utama.
- Manca Nagara, yakni wilayah luar.
Nama Resmi | Nagari Kasultanan Ngayogyakarta |
Berdiri | 1755–sekarang |
Ibukota | Kota Yogyakarta |
Agama | Islam, Kejawen |
Sultan: | Priode: |
Sri Sultan Hamengkubuwono I | 1755-1792 |
Sri Sultan Hamengkubuwono II | 1792-1810 1811-1812 1826-1828 |
Sri Sultan Hamengkubuwono III | 1810-1811 1812-1814 |
Sri Sultan Hamengkubuwono IV | 1814-1823 |
Sri Sultan Hamengkubuwono V | 1823-1826 1828-1855 |
Sri Sultan Hamengkubuwono VI | 1855-1877 |
Sri Sultan Hamengkubuwono VII | 1877-1921 |
Sri Sultan Hamengkubuwono VIII | 1921-1939 |
Sri Sultan Hamengkubuwono IX | 1940-1988 |
Sri Sultan Hamengkubuwono X | 1989-petahana |